II.
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Kerangka
Teori
1.
Karakteristik
Siswa Kelas IV SD
Pada tahap perkembangan anak
yang penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya yaitu pada masa usia sekolah dasar sekitar 6,0 –
12,0. Karakteristik siswa kelas IV sekolah dasar masih termasuk dalam tahap
atau fase pertumbuhan dan perkembangan. Siswa kelas IV sekolah dasar biasanya
berumur antara 10-11 tahun.
Kartono (dalam Sobur, 2009: 128) mengemukakan bahwa
pertumbuhan sebagai “Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak
yang sehat, dalam passage/peredaran waktu tertentu (http://nhasyier.blogspot.com/2012/04/karakteristik-siswa-kelas-iv-sd.html)
Dari pendapat ahli yang telah disebutkan di
atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV sekolah dasar adalah
berada pada masa perkembangan dan pertumbuhan. Banyak aspek yang berkembang
pada diri anak seperti aspek fisik, sosial, emosional, dan moral sehingga anak
akan menemukan jati diri mereka dan juga harus ditunjang oleh lingkungan dan
proses pembelajaran menuju kedewasaan.
2. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam ( IPA )
a.
Belajar
Beberapa pendapat para
ahli tentang pengertian belajar yaitu :
1) Hamalik
(2010) Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai
tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (http://himitsuqalbu.wordpress.com/2013/07/27/defenisi-belajar-menurup-para-ahli/)
2) Sudjana
(2010) Belajar adalah suatu proses yang
ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar (http://himitsuqalbu.wordpress.com/2013/07/27/defenisi-belajar-menurup-para-ahli/)
Dari beberapa definisi
belajar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku dan kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi sehingga siswa mendapatkan pengalaman. Setiap
diri pribadi seseorang pasti mengalami proses belajar.
b. Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
Berikut ini beberapa
pengertian IPA menurut para ahli adalah :
1) Menurut
Asy'ari (2006: 7) Sains adalah pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh
dengan cara yang terkontrol. Penjelasan ini mengandung maksud bahwa sains
selain menjadi sebagai produk juga sebagai proses. Sains sebagai produk yaitu
pengetahuan manusia dan sebagai proses yaitu bagaimana mendapatkan pengetahuan
tersebut (http://marioatha.blogspot.com/2013/09/kajian-pustaka-ipa.html)
2)
Menurut Rustaman (2010:1.2) menyatakan bahwa IPA merupakan pengetahuan
yang didapatkan melalui proses observasi.
Dari beberapa definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu pengetahuan
yang didapatkan setelah melakukan proses penemuan dan Sains adalah pengetahuan
manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang terkontrol.
c.
Hasil
Belajar IPA
Belajar IPA merupakan hal
yang didapatkan siswa dalam proses perubahan tingkah laku ataupun pemahaman
dalam IPA. Kegiatan belajar selalu berakhir pada satu titik yaitu hasil
belajar. Hasil belajar siswa sangat penting untuk mengukur sejauhmana tingkat
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Selain untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa juga bagi guru berguna untuk melakukan tindakan perbaikan
pembelajaran.
Hasil belajar merupakan
hal yang menjadi bahan pertimbangan yang utama untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, keberhasilan siswa dalam
memahami konsep pembelajaran IPA dan keberhasilan guru dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakannya.
Menurut Sukardi (2008: 2); Hasil belajar
merupakan pencapaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian belajar ini dapat dievaluasi dengan menggunakan pengukuran. Berdasarkan pendapat
tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang tidak bisa
dipisahkan dari proses belajar mengajar, karena hasil belajar menjadi tolak
ukur keberhasilan seorang guru yang telah melakukan kegiatan belajar mengajar
di kelas. Sehingga dapat diketahui apakah siswa telah meguasai materi pelajaran
dengan baik atau tidak (http://wahid-biyobe.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-arti-penting-spesifik.html)
d. Daur Hidup
Daur
hidup adalah seluruh tahapan perubahan yang dialami makhluk hidup selama
hidupnya sedangkan metamorfosis adalah perubahan yang terjadi pada proses
pertumbuhan dan perkembangan hewan.
3.
Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri
Dengan melalui
proses penemuan, siswa akan dapat mampu untuk
memahami gejala-gejala secara langsung dalam pembelajaran IPA. Untuk mencari
jawaban melalui proses penemuan dapat menggunakan, model pembelajaran yang sesuai
dan yang mampu membawa siswa dalam menemukan jawaban sendiri.
Definisi inkuiri menurut para ahli adalah :
a. Sanjaya
(2006 : 196) bahwa “metode inkuiri adalah sesuatu metode pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dsan
menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan (http://himitsuqalbu.wordpress.com/2013/07/27/defenisi-belajar-menurup-para-ahli/)
b. Peaget (Mulyasa, 2008 : 108)
mendefinisikan “metode
inkuiri adalah metode yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan
exsperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan
apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik yang lain (http://fkippgsd.wordpress.com/tag/metode-inkuiri/)
Dari beberapa rangkaian definisi inkuiri tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah suatu proses pembelajaran untuk
mencari tahu jawaban dengan melakukan serangkaian penyelidikan atau penelitian
suatu masalah untuk menemukan jawaban sendiri. Dalam pembelajaran inkuiri,
siswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan
bersikap ilmiah.
